Wednesday, 11 December 2019

Pengenalan Kimia Analisis

Pengenalan Kimia Analisis



Kimia Analisis adalah pengamatan, pemeriksaan satu objek atau sample secara kimia. Sedangkan Ilmunya, Ilmu Kimia Analisis adalah cabang Ilmu kimia untuk mengetahui kadar, struktur, komposisi sebuah sample / objek / analat menggunakan bahan kimia yang dilakukan dengan cara pengamatan, pengujian dan pengukuran dengan berbagai proses metode, yaitu metode pemisahan , pengujian identifikasi dan kuantifikasi.





1. Zat Kimia



Dalam ilmu kimia analisis, proses analisa satu zat kimia melalui reaksi kimia dengan zat kimia lainnya. Zat kimia berdasarkan komposisi pembentukan zat tersebut, dialam dibagi kedalam dua kelompk besar, yaitu zat tungal ( atom atau molekul ) dan zat campuran ( senyawa dan campuran). Dan berdasarkan partikel penyusunnya, dibagi kedalam tiga klasifikasi, yaitu unsur, senyawa dan campuran.


  1. Unsur

    Disebut juga sebagai zat tunggal, unsur adalah materi paling kecil yang tidak bisa diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih kecil. Unsur memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

    Partikel penyusun unsur adalah atom-atom yang sejenis. Misalnya, unsur hidrogen hanya tersusun atas atom hidrogen saja. Demikian pula dengan unsur karbon, hanya tersusun atas atom karbon saja.

    Di alam ini, terdapat 94 unsur yang bisa ditemukan secara alami. Sedangkan selebihnya adalah unsur yang dibuat atau disintesis oleh manusia. Jumlah total unsur yang diketahui hingga saat ini adalah 118 unsur.

    Unsur dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yakni unsur logam, unsur non-logam, serta unsur semi logam (metaloid). Contoh unsur logam adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), emas (Au), dan platina (Pt). Contoh unsur non-logam antara lain adalah hidrogen (H), karbon (C), oksigen (O), Brom (Br), dan iodium (I). Sedangkan contoh unsur metaloid adalah silikon (Si) dan Germanium (Ge).


  2. Senyawa

    Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih yang terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Senyawa bisa dipisahkan ke unsur-unsur yang membentuk senyawa tersebut. Komposisi jumlah atom masing-masing unsur pembentuk dalam suatu senyawa dinotasikan dalam bentuk rumus kimia senyawa.

    Contoh perbedaan sifat unsur penyusun dengan senyawa adalah garam (NaCl). Natrium (Na) adalah unsur logam yang berwarna putih keperakan, berwujud logam lunak, dan sangat reaktif. Sedangkan klor (Cl) adalah unsur halogen berwujud gas berwarna kuning hijau pada suhu kamar. Klor dalam konsentrasi tinggi bisa beracun bagi semua makhluk hidup, dan pernah digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Akan tetapi senyawa NaCl, adalah garam yang setiap hari dikonsumsi oleh manusia.

    Senyawa tersusun atas komposisi atom unsur pembentuknya. Misalnya air atau , terbentuk dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen sehingga membentuk molekul air. Senyawa termasuk zat tunggal, sedangkan komposisi massa unsur-unsur penyusunnya bersifat tetap. Terdapat kurang lebih 10 juta senyawa di alam. Salah satu senyawa yang jumlahnya paling banyak di bumi adalah air.


  3. Campuran

    Campuran adalah kombinasi beberapa unsur atau senyawa yang tidak saling bereaksi sehingga tidak membentuk zat yang baru. Atau bisa diartikan tidak terjadi reaksi kimia dalam terbentuknya campuran. Bisa diartikan juga bahwa campuran masih membawa sifat masing-masing materi yang menyusunnya.

    Terdapat 2 macam campuran yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.

    1. Campuran homogen

      adalah campuran yang partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Contohnya adalah larutan gula atau larutan garam. Gula atau garam tidak bereaksi dengan air yang menjadi pelarutnya, tetapi sekadar bercampur. Ketika sudah bercampur, tidak bisa dibedakan lagi mana garam dan mana air, atau gula dan airnya.


    2. Campuran heterogen

      adalah kombinasi dua macamm zat atau lebih yang masing-masingnya masih dapat dibedakan satu dengan yang lain. Contohnya adalah air laut, lumpur, adonan roti, adonan cor beton, air sungai, dan sebagainya.


2. Tahapan Pemeriksaan



Dan dalam analisa kimia, ketika mengumpulkan sekelompok benda/sample/analat berdasarkan sifatnya, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :


-Mengamati karakteristik zat tersebut
-Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing - masing
-memasukkan zat yg memiliki persamaan sifat ke dalam satu kelompok
-memberi nama yang sesuai pada tiap kelompok zat tersebut.





Tahapan pemeriksaan / analisa dalam kimia analisis


  1. Sampling
  2. Persiapan sampling ( sample preparation )
  3. Pengukuran ( pengamatan dan pengujian skala laboratorium )
  4. Perhitungan dan interprestasi data


3. Pengujian Data Analisa



Dalam kimia analisis, pemeriksaan analisa kimia untuk mengetahui hasil data sample dibagi kedalam dua metode anlaisa:


  1. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan indikasi identitas spesies kimia di dalam sampel.


  2. Analisis kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu dalam suatu zat.


4. Tujuan dan Fungsi



Tujuan dilakukan kimia analisis adalah untuk mengetahui keberadaan materi / zat dalam sample


Fungsi Kimia Analisis:


  1. Untuk menguji sampel zat.
  2. Untuk mengukur penyerapan cahaya dari substansi.
  3. Mengukur penyerapan dan bentuk emisi lain dari radiasi elektromagnetik.
  4. Untuk mengamati bagaimana sampel merespon sinyal-sinyal listrik.
  5. Untuk mengidentifikasi senyawa dengan mengukur massa ( jumlah materi ) dari bagian-bagian yang berbeda dari molekul


5. Metode Analisa



  1. Analisa Kualitatif

    Analisa kualitatif yaitu dapat menentukan ada atau tidaknya sebuah senyawa, namun tidak massa atau juga konsentrasinya. Analisa kualitatif tersebut tidak menghitung jumlah.


  2.  
  3. Analisa Gravimetri

    Analisa gravimetrik yaitu yang bisa menentukan massa dari suatu analit dengan menimbang sebuah sampel sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa kali perubahan.
  4.  



  5. Analisa Volumetri

    Pada titrasi tersebut terdapat penambahan reaktan ke dalam larutan yang sedang dianalisa sampai titik ekivalen tercapai.

    Jenis yang paling umum ialah titrasi analat asam - basa yang menggunakan berbagai macam indikator yang menunjukkan perubahan warna.

    Terdapat beberapa macam titrasi, misalnya pada titrasi potensiometri. Tipe indikator yang digunakan tersebut berbeda-beda untuk dapat tercapainya titik ekivalen.


  6. Kromatografi

    Kromatografi ialah salah satu teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Alat yang digunakan terdiri atas kolom yang di dalamnya diisikan fasa stasioner ( padatan atau cairan ).


  7. Spektrofotometri

    Spektrofotometri yakni salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer.


  8.  
  9. Thermal

    Analisis termal dalam pengertian luas adalah pengukuran sifat kimia fisika bahan sebagai fungsi suhu. Penetapan dengan metode ini dapat memberikan informasi pada kesempurnaan kristal, polimorfisma, titik lebur, sublimasi, transisi kaca, dedrasi, penguapan, pirolisis, interaksi padat-padat dan kemurnian.




Penulis:


Ahmad Hanafiah
CEO CTES








Kami adalah bimbingan belajar yang berfokus pada exacta, dan dapat membantu cara menyelesaikan soal diatas dengan cepat simple dan akurat. Anda bisa mengunjungi website kami https://www.elog-bimbel.id/ jika berminat untuk bergabung.





Dilindungi oleh:


DMCA.com Protection Status

No comments:

Post a Comment